Pengalaman Seks Pertama Melayani Dua Wanita Sekaligus

0


Sobat cerita malam Joki55,
  Badan Reno terasa pegal-pegal pagi itu, setelah kemarin malam tiba di rumah bibinya di Tasikmalaya, Perjalanan dari Jakarta dengan bis selama lebih dari lima jam membuatnya lelah. Karenanya pagi itu bibinya menyuruhnya untuk dipijat guna melemaskan otot-ototnya.


Semula Reno menolak karena dia tidak terbiasa dipijit. Tetapi setelah dia tau yang akan memijatnya adalah Dedeh, perempuan yang setiap pagi membantu bibinya sehari-hari dan menyiapkan segala keperluan sebelum kepasar untuk berjualan, akhirnya Reno berminat juga. Sebagai anak SMA, pikiran-pikiran kotor tentang dipijiti perempuan melintas dibenaknya, siapa tau dapat bonus setelah dipijat.

Sebelumnya Reno telah melihat Dedeh pagi itu ketika mempersiapkan keperluan bibinya yang akan berjualan di pasar. Dedeh perempuan berusia dua puluhan tahun, berwajah sangat lumayan dengan kulitnya yang kuning langsat dan tubuhnya yang padat berisi, terlihat dibalik kebaya yang dipakainya.

Dedeh bukanlah pembantu, tugas utamanya hanya menemani sambil menunggui rumah ketika bibinya yang janda berdagang dipasar. Ia masih kerabat jauh dari bibinya, sedangkan suaminya sedang bekerja di Arab. Kini sambil tengkurap dilantai beralaskan kasur tipis dengan hanya mengenakan kaus singlet dan kain sarung, Reno sedang menikmati pijatan Dedeh. Jemari tangan perempuan mulai memijati

betisnya yang kaku. Pijatannya lembut tapi cukup bertenaga.

“Pijatan kamu enak, belajar dimana ?” tanya Reno membuka pembicaraan

“Ah, tidak belajar dari mana-mana, bisa sendiri” jawab Dedeh dengan logat Sunda yang kental.

“Oh begitu” kata Reno sambil terus merasakan pijatan

“Sudah lama ikut Bi Karta?” tanyanya lagi

“Sudah sekitar tujuh bulan” jawab Dedeh “sejak Kang Sudin suami saya kerja ke Arab Saudi”

” Sudah lama juga ya” timpal Reno ” Kang Sudin suka pulang ?”

“Belum pernah, habis dikontraknya satu tahun sih. jadi satu tahun baru boleh pulang” jelas Dedeh.

“Waduh lama juga ya. Apa ngga kesepian ?” tanya Reno memancing

“Yah, gimana lagi. Namanya juga cari rejeki” jawab Dedeh yang jemarinya mulai memijati paha Reno .

Dipijatinya paha itu mulai dari belakang lutut terus keatas menyusup kebalik kain sarung yang dipakai Reno . Dedeh agak jengah ketika tangannya menyusup hingga pinggul Reno dan menyadari pemuda itu tidak pakai celana dalam. Mukanya agak memerah tetapi tetap diteruskan pijatannya. Bahkan sambil merenggangkan kedua paha Reno , tangannya menyusuri pijatan hingga mendekati pangkal paha. Dan karena licin oleh minyak, jemarinya nyelonong hingga menyentuh biji peler Reno . “Aduh jangan disodok dong !” seru Reno pura-pura kaget.

“Aduh maaf, licin sih” ucapnya menahan malu. “Habis aden tidak pakai celana sih” “Eh maaf, saya pikir biar semuanya kepijat” jawab Reno nakal.

Akhirnya setelah bagian paha Dedeh pindah kebagian pinggang dan Reno  membuka kaus singletnya ketika pijatan itu terus kepunggung dan pundaknya. Pijatan Dedeh memang terasa enak buat Reno atau karena yang memijatnya perempuan. Tapi yang terang selusuran jemari berminyak disekujur badannya telah membuat Reno merem-melek bersensasi, hingga tanpa sadar secara perlahan batang nya menegang.

Hal ini yang membuatnya gelagapan ketika Dedeh menyuruhnya terlentang untuk dipijat bagian depan. “Eh bagian depannya juga ya?” tanyanya gugup. “Iya, biar sekalian” jawab Dedeh terdengan merdu di telingan Reno . Dengan perlahan diputar tubuhnya celentang, sementara tangannya sibuk membereskan kain sarungnya agar acungan batang nya tidak terlihat. Sebenarnya Dedeh tahu apa yang terjadi, tapi ia pura-pura tak melihat dan sambil tersenyum kecil meneruskan pijatannya mulai dari kaki lagi.

Sambil berbaring Reno berusaha bersikap tenang dan menikmati pijitan Dedeh sambil menatapi wajah Dedeh yang menunduk.Wajah Dedeh cukup menarik, rambutnya yang panjang digelung kebelakang, hidungnya bangir, bibirnya yang merah alami dengan bulu-bulu hitam halus diatasmya, mengingatkan Reno pada penyanyi dangdut Iis Dahliah. Demikian juga dengan tangannya berbulu halus.

Dan sesuatu yang menyembul dibalik baju kebayanya membuat Reno semakin naik spaning. Baju kebaya dengan belahan yang cukup rendah telah menampilkan juga belahan buah dada Dedeh yang putih. Ditambah dengan posisi Dedeh yang berlutut dan membungkuk, hingga belahan itu semakin mencuat. Apalagi kedua tangannya yang sedang memijat menekan buahdadanya dari samping sehingga gunung kembar yang padat berisi itu makin membusung.

Reno menelan ludah melihat itu sehingga membuat batang nya semakin tegang, dan dengan malu-malu diberesi kain sarungnya agar menyamarkan tonjolan yang terjadi. Reno semakin gelisah ketika tangan Dedeh mulai merambahi pahanya. Disamping semakin jelasnya pemandangan pada buahdada itu, juga karena pijatan jemari Dedeh semakin mendekati pangkal pahanya.

Dedeh juga telah melihat perubahan itu sejak tadi. Perlahan hasratnya sebagai perempuan yang ditinggal lama oleh suami, bangkit. Tapi ada keraguan di dirinya, antara hasrat yang mulai menggelora dan kesetiaan kepada suami. Sambil menimbang-nimbang, jemari tangannya terus memijati kedua paha Reno  yang kain sarungnya telah tersingkap keatas hingga hanya menutupi pangkal pahanya.

Reno pemuda delapan belas tahun yang masih hijau soal seks. Pengetahuan yang didapatnya cuma dari cerita teman, buku dan VCD porno. Hingga menghadapi situasi itu membuat dirinya grogi.

Mau menerkam dia takut Dedeh berteriak dan menuduhnya mau memperkosa. Dia belum bisa melihat dan membedakan reaksi seorang perempuan.

Akhirnya dia memilih diam dan terus menikmati pijatan Dedeh yang kini makin keatas menyusup kebalik kain sarungnya. Jemari Dedeh memijiti pinggul dikiri kanan pangkal paha Reno . Hal mana membuat Reno semakin blingsatan apalagi secara sengaja atau tidak jemari Dedeh sesekali menyentuh bulu-bulu jembutnya. ” Manuknya bangun ya?” tanya Dedeh akhirnya sambil tertawa kecil menyadari ‘burung’ diselangkangan pemuda itu semakin mengacung. Hasratnya rupanya telah mengalahkan kesetiaan. Tapi seperti juga Reno , Dedeh masih ragu-ragu terhadap reaksi pemuda itu.

“Ehh..iya” jawab Reno gelagapan ” Habis pijitan kamu enak sekali sih.” “Ah masa, tapi itu artinya aden normal” kata Dedeh menimpali

“Eceu ngga apa-apa, ngga tersinggung ?” tanya Reno 

“Ah nggak apa-apa, saya pan sudah biasa lihat punya suami” jawab Dedeh makin berani.

“Oh iya” kata Reno juga semakin berani.

“Ngomong-ngomong bagus mana punya saya sama punya Kang Sudin ?” tanyanya lagi.

“Ah mana saya tahu, sayakan belum pernah lihat punya

aden” jawab Dedeh memancing.

” Kalau mau lihat, ya dibuka saja” kata Reno  sambil menyibakkan kain sarungnya hingga

mencuatlah batang kemaluannya yang telah sepenuhnya ngaceng.

Dedeh sedikit terkejut tapi dilihat juga batang kemaluan  yang sudah tegang itu.

” Bagaimana ?” tanya Reno bernafsu.

” Eeee….nggg…. sama saja bagusnya. Cuma punya aden lebih besar dan panjang” jawab Dedeh sambil tertawa kecil dan tak sadar jemarinya yang memang berada disekitar pangkal paha itu mulai membelai bulu-bulu jembut keriting yang mulai tumbuh subur.

” Kata orang, perempuan lebih suka burung yang gede” pancing Reno berani.

“Ah, kata siapa ” jawab Dedeh tersipu sambil matanya tetap menatap batang  pemuda itu yang mengangguk-angguk, sementara itu jemarinya masih membelai bulu jembut menghitam dan nafasnya mulai memburu. Heran juga dia, masih bocah tapi burung nya sudah sebesar itu.

Memang batang  Reno lebih besar dan panjang dari kepunyaan Sudin suaminya. Dan Dedeh juga telah mendengar dari Iis sudaranya, semakin besar batang  lelaki semakin nikmat hujamannya dirasakan oleh perempuan.

” Ya kata orang, saya juga belum tahu” jawab Reno 

” Belum tahu. Memang aden belum pernah melakukan ?” tanya Dedeh antusias.

” Belum, sayakan masih perjaka ting-ting nih. Ajarin dong” kata Reno semakin berani.

” Ah aden bisa saja, diajarkan apa sih ?” tanya Dedeh pura-pura bodoh.

” Diajarin bagaimana melakukannya ” kata Reno yang tangannya sudah memegang tangan Dedeh dan mendorongnya agar menyentuh batang nya.

Dan Dedeh menuruti dengan membelai perlahan otot tegang itu.

” Benar aden belum pernah?” tanya lagi.

” Berani sumpah,” kata Reno meyakinkan ” melihat perempuan telanjang saja saya belum pernah”

Dedeh semakin tergerak, jemarinya semakin berani meremasi batang rudal Reno , yang membuat pemuda itu semakin bernafsu. Demikian juga dengan Reno , tangannya mulai berani merabai buah dada Dedeh dan meremasnya. Dedeh mengelinjang menikmati remasan itu. Telah lama ia tidak menikmati sentuhan lelaki.

Dan Reno semakin berani, jemarinya mulai membuka satu-persatu peniti di baju kebaya Dedeh yang telah pasrah. Mata Reno berbinar ketika peniti itu telah lepas semua dan buah dada ranum yang masih terbungkus oleh BH semakin menonjol keluar.

Segera saja ia bangkit duduk dan memegang pundak Dedeh yang juga bersimpuh pasrah.

Dipandanginya seputar belahan putih mulus yang juga ditumbuhi bulu-bulu halus, kontras dengan kulitnya yang putih. Diusap-usapnya belahan dada itu perlahan yang membuat Dedeh semakin bergetar dan tangan Reno terus naik keleher hingga kedagu.

Diangkatnya dagu itu hingga muka Dedeh menengadah. Matanya terlihat pasrah namun menyimpan hasrat yang mengelora. Bibirnya merekah basah, mengundang untuk dikecup. Maka diciumnya bibir merah merekah itu dengan bernafsu.

Dedeh pun menyambut ciuman itu dengan hangat, sementara tangannya makin keras meremasi batang rudal Reno . Dan tangan Reno juga tidak tinggal diam, setelah membuka baju kebaya Dedeh, segera saja tangannya membuka kancing BH yang membungkus buahdada yang montok itu.

Maka mencuatlah sepasang gunung montok yang sedari tadi menarik minat Reno . Dedeh secara refleks semakin meremas dan mengocok batang  Reno ketika pemuda itu dengan bernafsu meremasi buah dadanya yang telah terbuka. Sementara itu ciuman mereka semakin

bernafsu.

Meski belum pernah bercinta dengan perempuan tapi soal ciuman dan rabaan, Reno cukup pengalaman. Hanya sebatas itulah yang dapat dilakukan bersama pacarnya, Dewi.

Reno mengeluarkan semua jurus menciumnya, lidahnya menjulur menjelajah kedalam mulut Dedeh. Demikian juga dengan Dedeh, berusaha mengimbangi dengan kemampuan yang dimiliki. Melihat kemampuan pemuda itu, Dedeh ragu akan pengakuannya belum pernah bercinta dengan perempuan.

Namun nafsu yang kian menggebu menghapus semua keraguannya, yang penting hasratnya harus tertuntaskan.

Setelah puas menciumi mulut Dedeh, perlahan mulutnya mulai menyusuri leher perempuan itu terus kebawah ke belahan dadanya yang ranum. Dedeh mendesah ketika ujung lidah Reno mulai menjilati seputar buahdadanya yang ranum, terus keputingnya yang semakin mengeras dan menghisapnya seperti bayi.

” Ahh.. den, gelii.. ” rintih Dedeh.

Reno dengan bernafsu terus meremasi dan menghisap buahdada ranum yang itu. Dikeluarkan semua jurus bercinta yang dia ingat, untuk memuaskan hasratnya yang kian menggebu. Baru pertama kali itulah ia menciumi buahdada wanita secara utuh. Dengan Dewi pacarnya hanya sebatas meraba dan meremas, itu pun masih berpakaian.

Buah dada Dedeh yang padat berisi memang sangat menarik hasrat lelaki. Bentuknya padat berisi, tidak terlalu besar tapi montok. Ditambahi dengan bulu-bulu halus disekitarnya menambah daya tarik alias semakin nafsuin. Demikian juga dengan Reno dengan tidak puas-puasnya mulut dan tangannya secara bergantian meremasi dan melumati sepasang gunung montok nan lembut.

Dedeh dengan penuh gairah menikmati semua sentuhan itu. Dan Reno yang batang nya terus dirangsang remasan tangan Dedeh, secara perlahan nafsunya semakin tinggi. Kocokan dan remasan itu dirasakan semakin nikmat sehingga batang nya semakin tegang dan sensitif.

Seketika Reno bangkit berlutut dan melepaskan kulumannya dari buahdada Dedeh. Batang nya yang telah sepenuhnya tegang itu ditempelkan diantara buah dada Dedeh yang montok dan digesek-gesekkan turun-naik . Dedeh mula-mula bingung, tapi kemudian mengimbangi dengan menekan kedua buahdadanya hingga batang rudal itu terjepit diantaranya.

Hal ini semakin menambah kenikmatan bagi Reno yang semakin giat mengesekkan batang nya. Demikian juga dengan Dedeh yang baru pertama melakukan posisi itu, dirasakan ada sensasi lain batang  lelaki mengesek-gesek diantara belahan dadanya. Sementara itu Reno juga merasakan sensasi yang sama, sehingga tidak beberapa lama kemudian Reno merasa bahwa ia akan segera orgasme, maka dipercepat kocokannya dan tanpa bisa dicegah muncratlah cairan hangat dari lubang nya yang masih terjepit diantara buahdada Dedeh.

“Ahhhhc…hhhhhggghhh… !” rintih Reno sambil melepaskan hasratnya. Sesaat Reno merasa persendiannya meregang oleh perasaan nikmat yang beberapa detik dirasakan.

Dedeh terkejut tidak menyadari pemuda itu telah orgasme. Dedeh baru sadar ketika dadanya yang menjepit batang  itu dilumuri cairan hangat yang sebagian lagi memerciki leher dan dagunya.

“Hi hi.. sudah keluar ya den ? ” kata Dedeh terkikik melihat batang rudal pemuda itu menumpahkan lahar panasnya diantara jepitan buahdadanya.

Tapi jepitan buahdadanya pada batang  itu tidak dilepaskan, Dedeh juga merasakan nikmat ketika seputar dadanya terasa hangat oleh percikan cairan putih kental yang dikeluarkan  pemuda itu

“Habis jepitan kamu enak sekali” jawab Reno menutupi rasa malunya.

Sebenarnya posisi itu dilakukan reflek saja ketika dirasakan mendekati orgasme. Dia tiba-tiba teringat film porno yang pernah ditonton dan ingin mempraktekkannya, dengan hasil nikmat yang luar biasa.

Keduanya kemudian terduduk. Dedeh sibuk membersihkan lumuran sperma didadanya dengan melap pada kainnya yang sudah terlanjur terkena. Nafasnya masih memburu. Sementara Reno masih mengatur nafasnya sambil membersihkan batang nya yang masih separuh tegang. Nampak keduanya masih bernafsu untuk meneruskan ronde selanjutnya.

Terutama Dedeh, yang nafsunya belum terlampiaskan, yang lalu bangkit berdiri dan segera membuka kainnya sambil mengeraikan rambutnya yang panjang. Reno penatap perempuan itu yang cuma memakai celana dalam. Tubuh telanjang Dedeh memang semakin terlihat menggairahkan.

Postur tubuhnya sedang saja dengan kulit putih khas  Sunda. Lekukan-lekukan ditubuhnya itulah yang membuat birahi lelaki langsung “konak”. Buah dadanya menggantung padat berisi dengan puting kemerahan dikedua puncaknya, serta pinggang yang ramping dan pinggul yang montok. Kakinya dihiasi paha yang berisi dan betis yang ramping mulus. Semuanya, meski Dedeh gadis desa, terkesan terawat.

Apalagi ketika Dedeh membuka celana dalamnya, semakin jelasnya keseksian perempuan itu.

Terpampanglah dengan jelas pangkal paha dengan bulu jembut menghitam lebat, kontras dengan kulitnya yang putih. Bulu jembut itu tidak hanya tumbuh diseputar pangkal pahanya tapi merebak tipis keatas hingga kesekitar pusarnya.

Reno menelan ludah, perlahan batang nya mulai bangkit. Hal itu memang yang dimaksud Dedeh untuk segera menaikkan nafsu pemuda itu.

“Tubuh kamu bagus betul, mengairahkan” kata Reno sambil menelan ludah dan segera bangkit

berdiri hingga mereka saling berhadapan.

Batang rudal Reno  yang telah tegang mengacung bebas yang segera ditangkap tangan Dedeh dan diremas-remasnya. Demikian juga dengan Reno . Tangannya segera menggerayangi buah dada ranum yang mempesonanya. Sementara tangan yang satunya menyusuri keselangkangan Dedeh. Dirabanya bulu jembut itu yang lebat dan hitam itu. Dan sesuatu dibaliknya pastilah lebih menggairahkan.

Dedeh mendesah ketika jemari pemuda itu mulai merambahi bagian-bagian sensitifnya, lalu mereka saling berciuman kembali untuk semakin menaikkan nafsu masing-masing.

“Oh den….., terus den…ah..!” rintih Dedeh kian bernafsu ketika jemari Reno mulai menyusup keselangkangannya dan menyentuh bibir nya yang telah basah.

Dengan ujung jarinya disusupkan kebelahan Dedeh yang telah merenggangkan kedua pahanya.

Kembali Reno ingin mempraktekkan film porno yang pernah ditontonnya. Disuruhnya Dedeh untuk berbaring terlentang sedangkan ia berada diatasnya. Kepalanya tepat diatas selangkangan Dedeh dan selangkangannya diatas kepala Dedeh. Dedeh mula-mula bingung. Didepan mukanya batang kemaluan yang mengacung menggantung tegang seolah mau menghujamnya. Dengan polos batang  itu cuma diremas-remas. Tubuh Dedeh bergetar ketika dirasakan tangan, mulut dan lidah Reno mulai menjelajahi bibir nya

dengan penuh nafsu.

Memang Reno mulai merambah lembah dipangkal paha wanita itu. Disibakkannya bulu jembut yang melingkari lubang diselangkangan Dedeh. Matanya nanar melihat kemaluan perempuan untuk yang pertama. Belahan itu terlihat lembab dan ketika dengan jemarinya dikuakkan, terlihatlah yang putih kemerahan telah basah. Dengan tidak sabar dicium dan dijilatinya belahan itu. Harum.

“Ah…den, geli….” Rintih Dedeh menikmati sentuhan lidah pada nya yang belum pernah

dirasakan sebelumnya.

Sudin suaminya dalam bercinta tidak memakai teknik macam-macam, mencium bibir, meraba dada, lalu langsung memasukan batang ****** kedalam nya. Dan gayanya itu-itu juga, Sudin diatas, Dedeh dibawah. Beberapa menit kemudian Sudin keluar tanpa memperdulikan apakah istrinya juga puas. Selama Dedeh menikah dia belum pernah merasakan dan tahu tentang orgasme.

Karena itu apa yang dilakukan Reno terhadapnya merupakan pengalaman pertama yang sangat menggairahkan. Sekarang bukan Dedeh yang mengajari Reno tapi sebaliknya Reno yang pegang kendali.

‘Ayo dong De, manukku dihisap” kata Reno ketika dirasakannya Dedeh hanya memegang dan meremasi nya saja.

Dedeh tertegun, ia belum pernah melakukannya, tapi keinginan tahunya lebih besar untuk mencoba. Perlahan didekatkan batang ****** dalam genggaman tangannya yang telah tegang itu kemulutnya yang terbuka. Terasa asing ketika kepala ****** yang keras dan kecoklatan itu menyentuh bibirnya.

” Pakai lidahnya De, jilati” perintah Reno .

Dedeh menuruti, ujung lidahnya perlahan dijulurkan menyentuh kepala ****** dan mulai menjilati.

“Ah.. ya terus De begitu, nikmat euy!” desah Reno diantara kesibukannya merambah hutan lebat berdanau hangat.

Sentuhan lidah Dedeh terasa nikmat, tapi Reno ingin yang lebih hot. Maka diturunkan pinggulnya hingga batang nya itu semakin masuk kemulut Dedeh. Dedeh menyambutnya dengan membuka mulutnya lebih lebar hingga kepala ****** yang besar itu masuk semua kedalam mulutnya yang kecil. Digunakan lidahnya untuk mengelitik dan menghisap kepala ****** itu yang membuat Reno menggerinjal kenikmatan.

Dedeh ternyata cepat belajar. Kini mulut dan lidahnya semakin aktif mengulum dan menjilati batang ****** pemuda itu, meski masih kaku tapi tetap dirasakan Reno nikmatnya luar biasa. Dedeh juga merasakan sensasi lain dalam melakukannya, mengingatkannya sewaktu mengulum es lilin, disamping juga nikmat yang dirasakan dari jilatan lidah Reno di lubang nya.

Mulut mereka terus melakukan tugasnya masing-masing. Keduanya sama-sama belum pengalaman melakukannya, karenanya buat mereka sensasi yang dirasakan sangat luar biasa.

Reno yang berencana hanya dua hari dirumah bibinya bertekad selama mungkin tinggal dirumah bibinya untuk dapat terus bercinta dengan perempuan yang telah membuatnya kepelet. Sepuluh kali sehari juga dia sanggup melakukan. Dia merasa tidak rugi keperjakaannya hilang oleh perempuan ini.

Demikian juga dengan Dedeh, pengalaman yang tengah dialami kini telah membuatnya mabuk kepayang. Belum pernah selama ini dia merasakan nikmat yang sangat mengebu saat bercinta seperti sekarang. Kulumanan dan jilatannya pada batang ****** dan lubang nya yang dijilati mulut pemuda itu membuat seluruh tubuhnya bergetar dialiri setrum kenikmatan yang memabukkan. Hingga gairahnya semakin meninggi dan tanpa disadari orgasme yang belum pernah dirasakan melandanya.

“Aduh gusti..! Achh..!” desahnya parau ketika dirasakan sesuatu didalam nya berdesir-desir dan menjalar keseluruh tubuhnya mendatangkan kenikmatan luar biasa yang belum pernah dirasakan. Tiba-tiba tubuh Dedeh menjadi sangat sensitif mengerinjal kegelian menerima jilatan mulut Reno , hingga ditolaknya tubuh pemuda itu dari atas tubuhnya.

“Hi..hi geli ah!…” desisnya menahan tawa.

Reno bingung menanggapi kelakuan Dedeh, dia juga sama bodohnya.

” Eh kenapa sih ?” tanyanya bingung melihat Dedeh yang berbaring meringkuk mendekapkan kedua tangannya kedada sambil senyum-senyum.

” Engga tahu ya, perasaan tadi mau pipis tapi cuma terasa keluar didalam dan tiba-tiba kerasa geli semua” jawabnya juga bingung.

“Oh begitu, itu artinya kamu tadi orgasme” kata Reno setelah menganalisa jawaban Dedeh.

“Orgasme ?, apa itu ?” tanya Dedeh masih bingung.

” Itu sama seperti saya tadi keluarin air mani” jawab Reno .

” Oh begitu, tapi kok ngga keluar keluar airnya ?” tanyanya lagi

” Itu karena Eceu perempuan, keluarnya didalaem” jawab Reno sekenanya, soalnya dia juga kurang paham masalah itu disamping nafsunya masih tinggi belum terlampiaskan.

“Ayo atuh dilanjutkan, si otong masih ngaceng nih” ajak Reno sambil mengacungkan batang nya yang memang masih tegang. Dedeh tersenyum penuh arti langsung berbaring celentang dengan kaki ditekuk dan kedua pahanya mengangkang. Rambutnya yang panjang tergerai di atas kasur. Reno segera pengatur posisi diatas tubuh Dedeh. Rupanya Reno ingin segera melakukan hubungan sex yang sebenarnya.

Dengan berdebar diarahkan batang nya kelubang Dedeh yang sudah basah. Tubuhnya berdesir ketika kepala nya menyentuh bibir yang telah merekah.

“Ahhh..!” desis Dedeh merasakan nikmat sentuhan dan selusuran kepala ****** Reno yang besar di lubang nya yang sempit. Reno  perlahan mendorong pinggulnya hingga kepala nya semakin meyelusup kebelahan yang telah basah itu.

“Ah..den terus masukin” desis Dedeh memberi semangat.

Telah beberapa bulan lubang nya tidak disinggahi ****** lelaki hingga debaran yang dirasakan seperti pada malam pertama.

Demikian juga dengan Reno , selusuran batang nya pada lubang Dedeh yang lembut mendatangkan sensasi yang selama ini cuma dia angankan lewat mimpi. Dengan kekuatan penuh didorongnya batang nya menerobos lubang kenikmatan yang paling dalam.

“Aduh gusti ! ” teriak Dedeh tertahan merasakan hujaman batang ****** yang besar dan keras itu kelubang nya yang sempit.

Memang batang ****** Reno yang besar cukup seret masuk kedalam lubang Dedeh yang meskipun sudah tidak perawan tapi masih cukup sempit.

Untung cairan didalam lubang Dedeh cukup licin hingga membantu masuknya batang ****** itu lebih dalam.

“Ah..! enak euy!” desis Reno ketika seluruh batang nya telah tertancap di lubang

Dedeh yang merasa nyeri sedikit pada lubang nya akibat besar dan panjangnya batang ****** itu. Tapi perasaan nyeri itu tak lama hilang ketika perlahan Reno mulai mengerakkan batang nya keluar masuk lubang nya.

Dedeh merintih kenikmatan merasakan gesekan di dalam lubang nya, kedua pahanya semakin diregangkan. Demikian juga dengan Reno , gerakan maju mundur batang nya di dalam Dedeh betul-betul mendatangkan kenikmatan yang luar biasa.

Reno merasa semakin bernafsu mengerakkan batang nya yang kian keras dan tegang, hingga mendatangkan rasa nikmat yang selama ini cuma dihayalkan lewat mimpi. Kini secara nyata ia melakukan persetubuhan dengan perempuan yang bukan saja cantik dan bertubuh indah, tapi juga goyangan pinggulnya memberi kenikmatan yang lebih.

Memang Dedeh yang secara tak sadar berusaha mengimbangi gerakan Reno di atasnya, menggerak-gerakkan pinggulnya bagaikan penari jaipongan. Memutar, kadang menghentak maju. Hal mana membuat Reno semakin syurr.

“Ah ! De, yeah begitu. Enak sekali!” Desis Reno 

“Ayo den, goyang terus biar tuntas” Dedeh juga tidak mau kalah memberi semangat.

Dan mereka semakin hot mengerakkan tubuhnya untuk mencari kenikmatan masing-masing. Mereka tidak memperdulikan lagi keadaan sekelilingnya, dalam pikiran mereka cuma ada bagaimana mencapai kenikmatan setinggi mungkin. Tanpa mereka sadari sepasang mata memperhatikan perbuatan mereka dari balik jendela. Sepasang mata yang berbinar penuh nafsu.

Reno mendekap tubuh Dedeh dan membalikkan posisi mereka menjadi Reno di bawah dan Dedeh diatas.

“Ayo De, goyanganya ” pinta Reno agar perempuan itu lebih aktif.

Dan Dedeh yang berada diatas menjadi lebih leluasa menggerakkan pinggulnya, bukan hanya naik turun tapi juga memutar.

pinggulnya seperti orang sedang mengulek.

Tangan Reno tidak tinggal diam, diremasinya buahdada montok yang menggantung itu sehingga mendatangka n rangsangan bagi Dedeh.

Tubuh Dedeh menghentak-hentak bagaikan penunggang kuda liar. Belum pernah dia merasa senikmat ini dalam melakukan sanggama. Semua gerakannya dilakukan secara naluri, karena dia belum pernah melakukannya dalam gaya demikian, tapi benar-benar mendatangkan kenikmatan yang sangat.

Demikian juga dengan Reno , pengalaman pertama yang benar-benar tak akan terlupakan.

Mereka terus melakukannya dengan lebih giat. Dedeh yang berada diatas seolah mengendalikan permainan. Perlahan dia tahu gerakan apa yang mendatangkan nikmat yang lebih buat dirinya dan juga pemuda itu. Gerakan batang ****** yang besar dan keras didalam lubang nya telah pula menggesek-gesek kelentitnya, hingga semakin menambah gairahnya.

Perlahan tapi pasti nafsu keduanya semakin tinggi. Reno merasakan batang nya semakin sensitif. Demikian juga dengan Dedeh yang didalam lubang nya semakin berdenyut nikmat, sehingga semakin dipercepat goyangannya.

” Ayo De, gayang terus sampai tuntas ! ” teriak Reno keenakan dan bersamaan dengan itu batang nya berdenyut-denyut dan tanpa bisa dicegah memuncratkan cairan kenikmatan didalam lubang Dedeh.

“…! …..!…. …!”

“Ayo den keluarkan semuanya !” teriak Dedeh yang goyangannya semakin menggila karena merasakan juga nikmat oleh semburan cairan hangat dari ****** Reno didalam liang nya. Sehingga tanpa disadari membuatnya mencapai klimaks yang belum pernah dirasakan.

” Duh Gusti !….. nikmat !” desisnya ketika dirasakan otot-otot didalam lubang nya meregang dan terasa berdesir nikmat. Lebih nikmat dari yang dirasakan sebelumnya, karena adanya gesekan batang ****** didalamnya.

Tubuh Dedeh ambruk menindih tubuh Reno . Tulang-tulangnya terasa mau copot. Nafasnya memburu dengan butiran keringat membasahi sekujur tubuhnya. Reno mendekap tubuh telanjang itu. Nafasnya juga memburu. Mencoba mengingat apa yang barusan dialami, tapi sukar dibayangkan. Sementara kemaluan mereka masih saling bertaut.

Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh pintu samping yang terbuka. Seketika itu mereka segera melepaskan dekapan dan membereskan diri. Reno  segera meraih kain sarungnya demikian juga dengan Dedeh segera menutupi tubuhnya dengan kain kebayanya.

Dari pintu tengah muncul perempuan muda, mirip dengan Dedeh. Wajahnya memerah dengan senyum yang bergairah. Rupanya perempuan ini yang mengintip perbuatan keduanya dan tak dapat menahan hasrat atas apa yang disaksikan, hingga menerobos masuk untuk nimbrung.

” Maaf ya De, Iis tidak tahan ngeliatnya ” katanya sambil mendekati keduanya.

” Eh Iis, ada apa ?” tanya Dedeh gugup sambil terus merapikan pakaiannya.

” Ah kamu, jangan malu-malu. Iis sudah lihat dari tadi ” katanya lagi

Reno bengong melihat semuanya. Seorang perempuan, sangat mirip Dedeh, berada dihadapannya.

” Eh De, punya pacar tidak bilang-bilang. Siapa ini ?” tanya perempuan yang dipanggil Iis sambil melirik Reno dan tersenyum menggoda.

” Ini den Reno , keponakannya teteh Karta” jawab Dedeh ” Jangan bilang kang Sudin ya”

” Oh, pantes ganteng, ngga heran Dede kepincut ” kata Iis menggoda

” Maaf ya den, ini Iis saudara kembar saya saya” kata Dedeh menerangkan.

“Ya ya…” ucap Reno  baru mengerti, pantas mirip.

” Maaf ya den, bikin kaget. Habis permainan aden dan Dede seru sekali, saya jadi ngga tahan” kata Iis tanpa malu-malu.

” Eh…ngga apa-apa ” jawab Reno  gugup.

Dedeh segera menarik Iis ke kamar dan berbicara serius. Tak lama Dedeh keluar dengan wajah memerah dan mendekati Reno .

” Maaf ya den, Iis kepingin juga main dengan Aden” kata Dedeh sambil menunduk.

” Hah ” Reno sedikit kaget ” suaminya dimana ?”

” Iis janda ” jawab Dedeh

” Oh begitu ” kata Reno ragu.

Berarti dia harus melayani dua perempuan sekaligus, kembar lagi,pikirnya.

” Kamu sendiri bagaimana, keberatan tidak ?” tanya Reno 

” Itu sih terserah Aden” kata Dedeh

” Boleh deh, tapi kamu ikut juga ” kata Reno 

” Maksud aden ?” tanya Dedeh tak mengerti

” Iya kita main bertiga” kata Reno lagi

” Bertiga, bagaimana caranya” tanya Dedeh lagi

” Gampang De, bisa diatur ” celetuk Iis yang menguping pembicaraan mereka.

” Ayo den ” ajak Iis tak sabar dan tanpa malu-malu segera membuka pakaiannya.

Tidak berbeda dengan Dedeh, Iis juga berkulit putih bersih. Hanya tubuhnya sedikit lebih tinggi. Tapi wajahnya memang mirip Dedeh, bak pinang dibelah dua. Dan ketika Iis telah telanjang bulat, maka sama seksinya dengan Dedeh. Buahdadanya padat berisi dengan puting susu yang kecoklatan, pinggangnya ramping, pinggulnya montok dengan bulu jembut dipangkal pahanya hitam lebat dan keriting. Reno menelan ludah, tidak terbayangkan sebelumnya harus bercinta dengan dua perempuan kembar sekaligus.

” Ah !” desis Reno ketika terasa batang nya bagai dipelintir bila Dedeh memutar

” Ahhh…..ahh !” desis Reno parau merasakan kenikmatan yang luar biasa.

Iis ternyata lebih agresif dari Dedeh. Didekatinya Reno dan langsung mengulum bibir pemuda itu dengan bernafsu membuat Reno sedikit gelagapan dan mencoba mengimbangi. Maka keduanya terlibat dalam cumbuaan yang bergelora disaksikan Dedeh yang masih tertegun.

Pengalaman hari ini benar-benar luar biasa bagi Dedeh. Pertama kali ia tidur dengan lelaki lain yang bukan suaminya dan mendapatkan kenikmatan yang menggetarkan. Sekarang ia menyaksikan saudara kembarnya sedang bergelut mesra dengan Reno . Baru pertama itu dia menyaksikan perempuan dan lelaki bercinta, didepan matanya pula.

Tanpa sadar ia menyimak semua perbuatan mereka dengan gairah yang perlahan bangkit. Iis memang lebih punya pengalaman dengan lelaki. Ia telah kawin cerai dua kali. Sedangkan tidur atau selingkuh dengan lelaki lain entah sudah berapa banyak. Karena itu Iis lebih aktif dan tahu bagaimana mencumbui lelaki dan memberikan rangsangan bagi pasangannya dan dirinya.

Kini mulutnya mulai merambahi dada Reno yang telah terlentang pasrah, sementara tangannya telah meremasi batang ****** besar yang telah tegang itu. Jilatan lidahnya didada Reno memberikan rangsangan yang nikmat bagi pemuda itu. apalagi ketika mulutnya semakin turun kebawah , keperutnya terus kepangkal pahanya.

Reno merem-melek keenakan ketika batang nya mulai dijilati mulut Iis dengan penuh nafsu. Kuluman dan jilatan mulut Iis memang jauh lebih pintar dari Dedeh yang masih amatiran. Apalagi ketika Iis mengajak Dedeh untuk ikut nimbrung menjilati batang ****** yang semakin tegang mengeras itu.

Dengan patuh Dedeh, yang juga telah dilanda nafsu, mengikuti ajakan Iis. Maka batang ****** itu kini dikerubuti oleh jilatan dan kuluman mulut dua perempuan kembar. Iis seperti mengajari Dedeh bagaimana caranya memperlakukan kemaluan lelaki. Karena sehabis ia melakukan gerakan tertentu dengan mulutnya, disuruhnya Dedeh melakukan hal yang sama.

Sehingga batang ****** Reno secara bergantian dikulum, dijilat dan dihisap oleh mulut kedua perempuan kembar itu. Reno benar-benar merasakan kenikmatan diperlakukan seperti itu, tubuhnya bergetar menahan rangsangan yang sedang melandanya.

Sementara itu Reno juga tidak tinggal diam. Kedua tangannya juga mulai merambahi pinggul kedua perempuan itu yang menungging. Tangannya merambahi belahan kemaluan si kembar yang juga telah merekah. Dengan jemarinya dirabai bibir kemaluan diantara lembah berbulu lebat itu. Jari tengahnya disusupkan kedalam lubang yang basah setelah sebelumnya mengelitiki kelentit yang membuat kedua perempuan itu mengelinjang geli.

“Ayo den terus, enak ah!” desis Iis keenakan.

Ketiganya terus saling merangsangi pasangannya hingga akhirnya Iis menghentikan kulumannya dan bangkit. Rupanya ia telah sangat bernafsu untuk menuntaskan birahinya. Langsung saja diatur posisinya sambil berjongkok mengangkangi batang ****** yang tegang dan masih dipegang Dedeh.

“Oyo De arahkan” pintanya Diturunkan pinggulnya dan Dedeh dengan patuh mengarahkan batang ****** Reno yang dipegangnya

kelubang Iis yang merekah basah. Iis segera menekan pinggulnya ketika kepala ****** itu telah tepat didepan lubang nya, sehingga dengan lancar batang ****** itu terhujam masuk kedalam lubang kenikmatannya.

“Duh bapa !” desisnya merasakan nikmat ketika batang ****** yang besar dan keras itu mengelorosor masuk kedalam lubang nya yang telah gatal-gatal nikmat. Reno juga merasakan kenikmatan yang sama dan semakin nikmat ketika Iis mulai mengerakkan pinggulnya turun naik dengan berirama. Reno mulai bisa merasakan bahwa goyangan Iis memang lebih pintar tapi lubang Iis terasa lebih longgar dibandingkan punya Dedeh. Mungkin karena Iis telah tidur dengan banyak lelaki sehingga lubangnya terasa lebih besar.

Tidak demikian dengan Iis hujaman batang ****** Reno dirasakan cukup besar dan keras sehingga mendatangkan kenikmatan yang sangat.

Tubuh Iis menghentak-hentak bagaikan penunggang kuda liar. Ditariknya Dedeh yang bengong agar menempatkan selangkangannya diatas mulut Reno untuk dijilati. Maka kembali ketiganya terlibat dalam pertandingan yang seru dan nikmat. Reno sambil celantang menikmati batang nya yang keluar masuk Iis sambil mulutnya mulai menjilati lubang Dedeh yang setengah berjongkok dengan kedua paha yang mengangkang.

Sementara mulut Dedeh ikut pula melumati puting buah dada Iis yang montok.

Hujaman ****** Reno di lubang nya dirasakan sangat nikmat oleh Iis, entah karena sudah cukup lama tidak melakukan senggama atau memang karena ****** itu panjang dan besar. Sehingga makin lama gerakan dan goyangan pinggul Iis makin menggila karena dirasakan puncak syahwatnya semakin dekat. Akhirnya dengan gerakan yang menghentak ditekannya pinggulnya kebawah sehingga batang ****** itu menghujam sedalam-dalamnya kedalam lubang nya.

“Duhh…!….ahhhh! ” pekiknya panjang ketika dirasakan sesuatu berdesir didalam lubang nya dan mendatangkan kenikmatan yang luar biasa.

Tubuhnya terasa lunglai dan ambruk mendekap tubuh Dedeh yang masih menjilati buah dadanya.

“Aduh De enaknya..” desisnya.

“Sudah keluar Is?” tanya Dedeh yang dijawab Iis dengan anggukkan.

“”Ayo atuh gantian, Dede juga sudah mau lagi” kata Dedeh tidak malu-malu lagi.

Iis sebenarnya masih mau melanjutkan gerakannya karena dirasakan batang ****** Reno yang masih terhujam di lubang nya masih terasa mengacung.

“Silakan” kata Iis sambil bangkit dan terlepaslah pertautan kemaluan mereka.

Memang batang ****** Reno masih keras mengacung. Rupanya kondisi Reno  masih fit biarpun telah bertempur dengan dua perempuan. Kini ia ingin cari posisi lain, disuruhnya Dedeh menungging dan disodok dari belakang.

Pinggul Dedeh yang putih mulus dan montok mendongak keatas dengan belahan jembutnya yang berbulu lebat mengintip diantara pangkal pahanya. Reno menelan ludah melihat pemandangan itu. Sambil mengelus-elus batang nya didekati pinggul perempuan itu yang sudah menunggu. Diarahkan batang nya kebelahan yang terjepit diantara paha yang juga putih mulus. Dengan dorongan lembut dimasukan batang nya kedalam lubang itu. terasa sempit karena dengan posisi itu lubang itu terjepit kedua paha.

“Ah….!” Desis Dedeh ketika dirasakan batang ****** yang besar dan tegang menyelusup kedalam

lubang nya.

Dengan memegang pinggul gadis itu perlahan digerakkan pinggulnya sehingga batang nya mundur maju dibalam lubang yang masih terasa sempit itu. Dedeh menggigit bibirnya merasakan nikmat demikian juga dengan Reno , gesekan batang nya didalam lubang

itu mendatang sensasi yang luar biasa.

Reno mengerakkan pinggulnya semakin cepat dan berirama. Tubuh Dedeh ikut terguncang-guncang mengikuti gerakan itu.

“Ah …Den, terussss Den” desis Dedeh semakin bernafsu.

Sementara itu Iis juga mulai bernafsu lagi menyaksikan adegan yang tengah berlangsung, dengan perlahan ditempatkan tubuhnya dibawah tubuh Dedeh dengan kepalanya berada diantara paha Dedeh sedangkan pangkal pahanya yang mengangkang dibawah muka Dedeh untuk dijilati.

Tangan Iis merabai selangkangan Reno dan mengusap-usap biji pelernya serta merabai bibir kemaluan Dedeh yang sedang di hujami batang ****** Reno . Sementara Dedeh telah pula menjilati selangkangan Iis terutama bibir nya yang ditutupi rimbunan bulu jembut. Kembali ketiganya bertarung mancari kenikmatan. Reno berpikir berarti sehabis Dedeh, dia harus melayani Iis yang sudah mulai birahi lagi. Gila, pikirnya. Tapi ia yakin sanggup mengatasinya. Memang semangat mudanya membuatnya semakin penuh keyakinan untuk melakukannya.

Maka goyangannya semakin cepat saja.

Dan Dedeh juga merasakan semakin nikmat, apalagi kelentitnya yang dirabai Iis membuatnya semakin naik birahi. Hingga akhirnya sesuatu mendesir didalam kemaluannya.

“Ah……uhh….ahhh!” pekiknya kesetanan merasakan orgasme yang kesekian kali di pagi ini. Reno tahu Dedeh sudah klimaks tapi dirinya belum merasakan.

“Gantian De, ku sudah gatel lagi” pinta Iis. Dedeh faham dan Reno mencabut batang

nya.

“Ayo Den, tuntaskan ” pinta Iis masih terbaring dengan kedua kaki mengangkang. Reno segera mengatur posisi diatasnya dan langsung menghujamkan batang nya ke lubang Iis yang telah menganga.

“Ahh ..!” desisinya sambil mendekap tubuh Reno  erat.

Kembali keduanya berpacu penggapai nikmat masing-masing. Reno dengan hentakan-hentakan keras mengerakkan pinggulnya maju mundur menghujamankan batang nya kedalam liang Iis.

“Ayo den, tancap terus.” Desah Iis menikmati hujaman Reno yang secara perlahan merasakan bahwa batang nya semakin keras dan sensitif.

Demikin juga dengan Iis, lubang nya semakin licin dan nikmat. Nampaknya keduanya akan segera mencapai puncak. Mereka berpacu semakin binal dan liar. Keduanya ingin menuntaskan permainan

dengan kenikmatan yang setinggi-tingginya.

Hingga akhirnya Iis mendekap keras tubuh Reno sambil melenguh kenikmatan dan bersamaan dengan itu Reno juga mengerang.

“….!…..!….!”

“Ahhhh….ahhh! ” desis Reno 

“Duh bapa, enak sekali” desis Iis hampir bersamaan.

Tubuh keduanya meregang tapi berdekapan erat. Keringat bercucuran dan bersatu. Tuntas sudah pertempuran segi tiga di pagi itu.

LINK BOKEP VIRAL

VIDEO BOKEP TERBARU

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)